Oleh Mas Reza
di PMR Wira SMAN 1 Babadan ·
Alat Bantu pada Pertolongan Pertama
1. Perban
Perban adalah bahan yang digunakan
untuk menutup luka dengan tujuan untuk membantu menghentikan pendarahan dan
menyerap cairan yang keluar dari luka juga mencegah terjadinya kontaminasi
kuman.
Bila perban tidak tersedia dapat
digunakan bahan lain seperti sapu tangan, sarung tangan, lembaran kain atau
pakaian yang bersih. Jika memungkinkan, bahan tersebut disterilkan dengan
merebusnya selama 15 menit kemudian baru dikeringkan. Pada saat menutup luka
usahakan perban lebih lebar beberapa sentimeter dari pinggiran luka untuk
mencegah kontaminasi kotoran atau kuman.
2. Pembalut / bebat
Bebat atau balutan adalah bahan yang
sering digunakan untuk melapis luka sehabis diperban. Kegunaannya adalah untuk
menbantu menghentikan pendarahan, mengurangi terjadinya pembengkakan dan
mendukung bagian otot yang terluka supaya menyatu kembali.
3.
Mitella (pembalut segitiga)
·
Bahan pembalut dari kain yang berbentuk segitiga sama kaki dengan
berbagai ukuran. Panjang kaki antara 50-100 cm
·
Pembalut ini biasa dipakai pada cedera di kepala, bahu, dada, siku,
telapak tangan, pinggul, telapak kaki, dan untuk menggantung lengan.
·
Dapat dilipat-lipat sejajar dengan alasnya dan menjadi pembalut bentuk
dasi.
4. Dasi (cravat)
· Merupakan mitella yang dilipat-lipat dari
salah satu ujungnya sehingga berbentuk pita dengan kedua ujung-ujungnya lancip
dan lebarnya antara 5-10 cm.
·
Pembalut ini biasa dipergunakan untuk membalut mata, dahi (atau bagian
kepala yang lain), rahang, ketiak, lengan, siku, paha, lutut, betis, dan kaki
yang terkilir.
· Cara membalut:
o
Bebatkan pada tempat yg akan dibalut sampai kedua ujungnya dapat diikatkan
o Diusahakan
agar balutan tidak mudah kendor, dengan cara sebelum diikat
arahnya
saling
menarik
o
Kedua ujung diikatkan secukupnya
5. Pita (pembalut
gulung)
Dapat terbuat dari kain katun, kain
kasa, flanel atau bahan elastis. Yang paling sering adalah kasa. Hal ini
dikarenakan kasa mudah menyerap air dan darah, serta tidak mudah kendor.
Macam ukuran lebar pembalut dan
penggunaannya:
- 2,5 cm : untuk jari-jari
- 5 cm : untuk leher dan pergelangan tangan
- 7,5 cm : untuk kepala, lengan atas, lengan bawah,
betis dan kaki
- 10 cm : untuk paha dan sendi pinggul
- 10-15 cm : untuk dada, perut dan punggung.
Cara membalut anggota badan (tangan/kaki):
- Sangga anggota badan yang cedera pada posisi tetap
- Pastikan bahwa perban tergulung kencang
- Balutan pita biasanya beberapa lapis, dimulai dari
salah satu ujung yang diletakkan dari proksimal ke distal menutup
sepanjang bagian tubuh, yang akan dibalut dari distal ke proksimal
(terakhir ujung yang dalam tadi diikat dengan ujung yang lain secukupnya).
Atau bisa dimulai dari bawah luka (distal), lalu balut lurus 2 kali.
- Dibebatkan terus ke proksimal dengan bebatan saling
menyilang dan tumpang tindih antara bebatan yang satu dengan bebatan
berikutnya. Setiap balutan menutupi dua per tiga bagian sebelumnya.
- Selesaikan dengan membuat balutan lurus, lipat ujung
perban, kunci dengan peniti atau jepitan perban.
6. Plester (pembalut berperekat)
·
Pembalut ini untuk merekatkan penutup luka, untuk fiksasi pada sendi
yang terkilir, untuk merekatkan pada kelainan patah tulang. Cara pembidaian
langsung dengan lester disebut strapping. Plester dibebatkan berlapis-lapis
dari distal ke proksimal dan untuk membatasi gerakan perlu pita yang
masing-masing ujungnya difiksasi lengan plester.
·
Untuk menutup luka yang sederhana dapat dipakai plester yang sudah
dilengkapi dengan kasa yang mengandung antiseptik (Tensoplast, Band-aid,
Handyplast dsb).
Cara membalut luka terbuka dengan
plester:
- Luka diberi antiseptik
- Tutup luka dengan kassa
- Baru letakkan pembalut plester.
7. Kassa Steril
·
Kasa steril ialah potongan-potongan pembalut kasa yang sudah disterilkan
dan dibungkus sepotong demi sepotong. Pembungkus tidak boleh dibuka sebelum
digunakan.
·
Digunakan untuk menutup luka-luka kecil yang sudah didisinfeksi atau
diobati (misalnya sudah ditutupi sofratulle), yaitu sebelum luka dibalut atau
diplester.
8. Bidai
Bidai atau spalk adalah alat dari
kayu, anyaman kawat atau bahan lain yang kuat tetapi ringan yang digunakan
untuk menahan atau menjaga agar bagian tulang yang patah tidak bergerak
(immobilisasi), memberikan istirahat dan mengurangi rasa sakit. Maksud dari
immobilisasi adalah:
1. Ujung-ujung dari ruas
patah tulang yang tajam tersebut tidak merusak jaringan lemah,
otot-otot,
pembuluh darah, maupun syaraf.
2. Tidak menimbulkan rasa
nyeri yang hebat, berarti pula mencegah terjadinya syok karena
rasa
nyeri yang hebat.
3. Tidak membuat luka terbuka
pada bagian tulang yang patah sehingga mencegah terjadinya
infeksi
tulang.
Pembidaian tidak hanya dilakukan
untuk immobilisasi tulang yang patah tetapi juga untuk sendi yang baru
direposisi setelah mengalami dislokasi. Sebuah sendi yang pernah mengalami
dislokasi, ligamen-ligamennya biasanya menjadi kendor sehingga gampang mengalami
dislokasi kembali, untuk itu setelah diperbaiki sebaiknya untuk sementara waktu
dilakukan pembidaian.
9. Pembalut
Lainnya
·
Snelverband : pembalut pita yang sudah ditambah kasa penutup luka,
dan steril. Baru dibuka saat akan digunakan, sering dipakai untuk menutup
luka-luka lebar.
·
Sofratulle : kasa steril yang sudah direndam dalam antibiotika.
Digunakan untuk menutup luka-luka kecil.
0 komentar:
Posting Komentar